Protocol Routing

 


Nama   : Riki Maulana

NIM : A2.1900152

Kelas : TI-IVD

Mata Kuliah    : Jaringan Komputer

Pengertian Routing Protocol

Routing protocol adalah komunikasi antara router-router yang mengijinkan router-router untuk sharing  informasi tentang jaringan dan koneksi antar router. Router menggunakan informasi ini untuk membangun dan  memperbaiki table routingnya. Routing protocol adalah berbeda dengan routed protocol.

Contoh routing protokol :

-          Routing Information Protocol (RIP)

-          Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)

-          Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP)

-          Open Shortest Path First (OSPF)

Tujuan - Tujuan

Tujuan utama dari routing protokol adalah untuk  membangun dan memperbaiki table routing.

- Tabel ini berisi jaringan-jaringan dan interface  yang berhubungan dengan jaringan tersebut.

- Router menggunakan protokol routing untuk  mengatur informasi yang diterima dari router-  router lain dan interfacenya masing-masing,  sebagaimana yang terjadi di konfigurasi routing  secara manual.

- Routing protokol mempelajari semua router yang  ada, menempatkan rute yang terbaik ke table  routing, dan juga menghapus rute ketika rute  tersebut sudah tidak valid lagi.

- Router menggunakan informasi dalam table routing  untuk melewatkan paket-paket routed prokol.

- Algoritma routing adalah dasar dari routing dinamis.

- Kapanpun topologi jaringan berubah karena  perkembangan jaringan, konfigurasi ulang atau terdapat  masalah di jaringan, maka router akan mengetahui  perubahan tersebut.

- Pada saat semua router dalam jaringan pengetahuannya  sudah sama semua berarti dapat dikatakan internetwork  dalam keadaan konvergen (converged).

- Keadaan konvergen yang cepat sangat diharapkan karena  dapat menekan waktu pada saat router meneruskan untuk  mengambil keputusan routing yang tidak benar.


Pembahasan Routing

Fungsi utama dari layer network adalah  pengalamatan dan routing. Routing merupakan fungsi yang bertanggung  jawab membawa data melewati sekumpulan  jaringan dengan cara memilih jalur terbaik untuk  dilewati data. Tugas Routing akan dilakukan device jaringan  yang disebut sebagai Router.

Pembahasan Router

Router merupakan komputer jaringan yang  bertugas atau difungsikan menghubungkan dua  jaringan atau lebih.

Type router :

1. Komputer yang kita fungsikan Router

2. Peralatan khusus yang dirancang sebagai Router

Tugas router memforward data (Fungsi IP  Forward harus diaktifkan) menggunakan routing  protokol (Algoritma Routing). Data diatur oleh Routed Protocol. Supaya Router bisa meneruskan data, komputer  yang ada pada jaringan tersebut harus menugaskan  router untuk meneruskan data. Penugasan dilakukan dengan cara setting komputer  default gateway ke router. Jika kita tidak setting default gateway maka bisa  dipastikan LAN            tersebut tidak bisa terkoneksi  dengan jaringan lainnya

Perubahan Alamat IP


Ada 2 cara membangun tabel routing yaitu :

1.      Static Routing

Dibangun berdasarkan definisi dari administrator

Administrator harus cermat, satu saja tabel routing salah jaringan  tidak terkoneksi

Merupakan sebuah mekanisme pengisian tabel routing yg  dilakukan oleh admin secara manual pada tiap router

Keuntungannya:

¡  Meringankan kerja prosesor yang ada pada router

¡  Tidak ada BW yg digunakan untuk pertukaran informasi isi tabel routing antar router

¡  Tingkat keamanan lebih tinggi vs mekanisme lainnya

Kekurangannya:

¡  Admin hrs mengetahui informasi tiap-tiap router yg terhubung jaringan

¡  Jika terdapat penambahan/perubahan topologi jaringan admin harus mengubah isi tabel routing

¡  Tidak cocok untuk jaringan yang besar




 

2.      Dynamic Routing

     Secara otomatis router jalur routingnya, dengan cara bertukar  informasi antar router menggunakan protokol TFTP. Kategori algoritma dinamik : Distance Vector, Link State, Hybrid

Klasifikasi Routing Protocol

-  Sebagian besar algoritma routing dapat  diklasifikasikan menjadi kategori berikut:

¡  Distance vector

¡  Link-state

-  Routing distance vector bertujuan untuk  menentukan arah atau vector dan jarak ke link-link  lain dalam suatu internetwork.

- Sedangkan link-state bertujuan untuk menciptakan  kembali topologi yang benar pada suatu  internetwork.

Distance

Router mendapatkan informasi dari router yang berhubungan dengan dia secara langsung tentang  keadaan jaringan router tersebut. Berdasarkan informasi tetangga tersebut mengolah  tabel routing. Informasi yang dihasilkan adalah jumlah jarak/hop  yang dipakai untuk mencapai suatu jaringan.


Asumsi router keadaan baru menyala, awal router hanya punya informasi tentang  jaringan yang terhubung secara langsung  dengan dia. Router akan saling mengirimkan informasi yang  dia punya. Router RTA mengirimkan data ttg jaringan yang  terhubung dia secara langsung. Router RTB juga mengirimkan data jaringan yang  terhubung dia secara langsung. Dan setiap meriksa data yang didapat.


Setiap router melakukan pemeriksaan terhadap data yang didapat, dibandingkan dengan tabel routing  masing-masing router. Bila belum ada dimasukkan, jika sudah  dibandingkan jumlah hop.





Routing Information Protocol RIP

Algoritma tertua, terkenal lambat dan terjadi routing loop. Routing Loop : Suatu kondisi antar router saling mengira untuk  mencapai tujuan yang sama melalui router tetangga tersebut. Untuk memperbaiki kinerja dikenal split horizon. Untuk memperepat proses dikenal juga trigger update. Hanya hop count yang dipakai untuk pengukuran. Jika hop count lebih besar dari 15 , data akan  didiscard. Default, Update data setiap 30 detik.



Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)

- Routing Protokol yang dikembangkan cisco

Bandwidth, load, delay dan reliability yang  digunakan dalam pengukuran

- Default, Broadcast informasi dilakukan setiap 90  detik

- Perluasan dari distance vector routing protocol.

- Kombinasi dari kemampuan distance vector and  link-state .

- Menggunakan Uses Diffused Update Algorithm  (DUAL) untuk menghitung jarak terpendek

- Tidak ada broadcast informasi tapi ditrigger ketika  ada perubahan topologi

 

EIGRP

 - Perluasan dari distance vector routing protocol.

Kombinasi dari kemampuan distance vector and  link-state .

- Menggunakan Uses Diffused Update Algorithm  (DUAL) untuk menghitung jarak terpendek

- Tidak ada broadcast informasi tapi ditrigger ketika  ada perubahan topologi

 

Routing Protocol Link – State

- Algoritma link-state juga dikenal dengan algoritma  Dijkstra atau algoritma shortest path first (SPF)

- Algoritma ini memperbaiki informasi database  dari informasi topologi.

- Algoritma distance vector memiliki informasi yang  tidak spesifik tentang distance network dan tidak  mengetahui jarak router.

- Sedangkan algortima link-state memperbaiki  pengetahuan dari jarak router dan bagaimana  mereka inter-koneksi.

- Pada Prinsipnya Setiap router harus kenal semua  router dalam satu autonomous sistem

- Semua Router saling bertukar infomasi

- Setiap router menghitung jarak terpendek untuk  mencapai setiap router

- Type : OSPF, Link State




Tahap-Tahap Link-State

- Setiap router memperkenalkan diri, dengan mengirimkan paket hallo

- Setiap router akan tahu tetangga berdasarkan paket hallo beserta biaya,  dimasukkan database

- Setiap router mengirimkan basis datanya ke tetangganya dalam paket  LSA (Link State Advertisement)

- Router yang menerima paket LSA harus meneruskan ke sel. tetangga  sebelahnya

- Paket LSA dimasukkan database jika infonya lebih baru

- Awalnya terjadi flooding karena setiap router jika ada update data akan  mengirimkan sampai convergen

- Selanjutnya setiap router menghitung jarak terpendek ke router yang  lain dengan Shortest Path First, dan terbentuklah tree

- Dimungkinkan untuk mencapai Router yang sama, antar router punya  tree yang berbeda.

 

OSPF ( Open Shortest Path First )

- Menggunakan link-state routing protocol. 

- Open standard routing protocol didiskripsikan  pada RFC 2328.

- Menggunakan SPF algorithm untuk menghitung  biaya terendah ke tujuan.

- Jika terjadi perubahan topologi terjadi Routing  updates dengan sistem flooded






Keterangan

            Apabila menggunakan OSPF maka kemungkinan besar paket data  akan melewati jalur: PC1 à R1 à R2 à R4 à R6 à PC2, hal  disebabkan karena cost untuk melewati jalur R2 à R4 lebih kecil  daripada melewati jalur R3 à R5.

            Apabila menggunakan RIP, ada dua kemungkinan jalur yang dapat  dilewati yaitu: PC1 à R1 à R2 à R4 à R6 à PC2 atau PC1 à R1 à R3 à R5 à R6 à PC2.

            Hal ini disebabkan karena RIP hanya memperhitungkan jumlah hop  dari PC1 ke PC2 (lihat gambar: jumlah hop dari kedua jalur sama) tidak  memperhitungkan cost pada setiap link.

Protocol Routing

RIP – menggunakan protokol routing interior dengan  algoritma distance vector

IGRP – menggunakan protokol routing interior dengan  algoritma Cisco distance vector

OSPF – menggunakan protokol routing interior dengan  algoritma link-state

EIGRP – menggunakan protokol routing interior dengan  algoritma advanced Cisco distance vector

BGP – menggunakan protokol routing eksterior dengan  algoritma distance vector


BGP

            Border Gateway Protocol (BGP) merupakan routing protokol eksterior,  dengan karakteristik sebagai berikut:

-          Menggunakan routing protokol distance vector

-          Digunakan antara ISP dengan ISP dan client-client

-          Digunakan untuk merutekan trafik internet antar autonomous system








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Biografi Riki Maulana